Oleh: Nanang Eko Saputro
Bayangkan jika tiba-tiba Ramadhan dibatalkan. Bagaimana rasa yang muncul di jiwa? Merasa kehilangan, ataukah malah merasa bahagia? (Rifa'i, 2011:19)
Apa yang ada di pikiran kawan-kawan ketika hal tersebut benar-benar terjadi?.
Apakah Tuhan telah lelah untuk berpuasa?
Kalau dalam perspektif Emha dalam bukunya yang berjudul Tuhan pun Berpuasa, bawasannya yang berpuasa itu tidak hanya manusia saja, Tuhan pun sebenarnya berpuasa malahan setiap saat setiap tahun. Pemikiran yang out of box kalau direlevansikan ke dalam dunia jurnalistik.
Apakah Tuhan sudah ingin ber-idhul fitri setelah sekian lama berpuasa? sehingga menugaskan Jibril untuk berkata : "Puasa Tahun Ini Dibatalkan".
Daftar Rujukan:
1. (Rif,an, Ahmad Rifa'i. 2011. Menggapai Malam Lailatul Qadar. Jakarta: PT Elex Media komputindo)
beraaattt :D
BalasHapusBerapa kilogram beratnya Fit?? hehe
Hapusyakusa , jayalah HmI
BalasHapus